Dalam surah Luqman menceritakan tentang wasiat beliau dalam mendidik anak yang baik dan benar, yaitu :

  1. Apabila ingin menasihati anak maka panggil dengan lembut bawa ke kamar lalu kunci kamar dan pegang tangannya. Kemudian berkata “yaa bunayya, La tusyrik billah!” (wahai anakku, janganlah kamu menyukutukan Allah SWT).

Rasulullah SAW pernah bersama sepupunya Abdullah bin Abbas dan berkata kepadanya “yaa ghulam, inni u’alimuka kalimah! Wahidan,ihfazillaha yahfadzka waihfadzillah tajidhu tujahab,wa idza sa’alta fas’alillah waidzasta anta fasta’id billah (Wahai anak, aku ajarkan beberapa kata kepadamu! Pertama wahai anak jagalah Allah SWT maka Allah SWT akan menjagamu, apabila kamu bertanya maka bertanyalah kepada Allah dan apabila kamu meminta sesuatu maka mintalah kepada Allah SWT). Maka hal ini mengajarkan anak untuk dekat dengan Allah SWT.

  1. Berbakti kepada orang tua maka ia akan memberi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain baik dengan memberi orang tua dengan sesuatu yang halal.
  2. Beriman kepada hari akhir, Luqman kepada anaknya “wahai ananda, sesungguhnya jika perbuatan sebesar biji sawo kalaupun di dalam batu atau berterbangan di angkasa maupun tertanam dalam bumi maka Allah SWT akan datangkan. Dari hal ini maka anak diajarkan tentang Allah SWT dengan menanamkan keyakinan tentang adanya hari pembalasan.
  3. Ajarkan kepada anaknya sholat, karena Allah SWT memerintahkan untuk kita sholat. Apabila kita takut akan jabatan dan kekuasaan yang dimiliki maka ia akan lalai terhadap perintah Allah SWT untuk sholat sebaliknya, apabila seorang muslim mampu mendirikan sholat 5 waktu maka ia mempunyai niat untuk memperbaiki orang lain dengan menyerukan kebaikan .

Kesimpulannya adalah kita wajib mengajarkan ilmu agama dan menanamkan akan adanya Allah SWT dan menumbuhkan akan orientasi tentang akhirat dan kehidupan kekal selanjutnya. Setinggi apapun jabatan yang diraih anak di dunia belum tentu bisa menaikkan derajat orang tua kelak di akhirat, karena harta dunia hanya berlaku di dunia namun ilmu tauhid/agama berlaku di dunia maupun kelak di Yaumul akhir. (Lr.h)