Kajian Parenting : Edukasi Seks pada Anak

Sebagai orang tua sudah sepantasnya memberikan pendidikan atau edukasi yang baik bagi putra putrinya. Banyak orang tua yang berlomba lomba mencari lembaga pendidikan terbaik bagi sang buah hati demi memenuhi hak dan kebutuhan anak dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar tentang diri sendiri dan dunia sekitarnya. Anak yang masih dalam masa pertumbuhan ini juga sangat penasaran dengan segala perubahan yang terjadi pada diri dan tubunya. Tak terkecuali tentang bagian bagian tubuh seperti alat reproduksi dan kegunaannya, dalam hal ini biasa disebut dengan pendidikan seksual.

Kajian Parenting Rutin Tiap Bulan

Banyak orang tua yang menganggap pendidikan seks adalah hal yang tabu dilakukan, tak sedikit pula yang merasa canggung saat memberikan edukasi seksual pada putra putrinya. Padahal menurut penelitian anak akan memiliki keterbukaan pemikiran tentang kesehatan seksual saat orang tua memberikan edukasi secara teratur dan bertahap.

Kajian Parenting oleh bunda Wuri Rahmawati, M.Psi

Berikut adalah tahapan edukasi seks pada anak berdasarkan usianya :

  1. Usia 0-3 tahun
    Kenalkan nama – nama bagian tubuh termasuk alat reproduksi dan bedakan antara laki -laki dan perempuan. Ajari anak tentang kegiatan toilet training dan ajarkan bagaimana cara membersihkannya.
  2. Usia 4-5 tahun
    Ajarkan tentang gender laki – laki dan perempuan termasuk tentang alat reproduksinya. Ajarkan rasa malu pada anak dengan selalu memakai pakaian dan memakai handuk setelah keluar dari kamar mandi. Ajarkan juga tentang menghargai tubuhnya, beritahukan pada anak bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh di pegang oleh orang lain. Misalnya seperti
    “Perut adek ini milik adek ya, jangan biarkan orang lain memegangnya kecuali mama dan papa.”
    Dengan mengajarkan batasan sentuhan akan mencegah pelecehan seksual pada anak.
  3. Usia 6 – 8 tahun
    Pada masa ini rasa ingin tahu anak akan sangat besar, mereka akan bertanya bagaimana bayi bisa ada dalam kandungan seorang ibu. Orang tua bisa menjelaskannya dengan bahasa yang tidak vulgar dan mudah dimengerti anak. Beritahukan pada anak bahwa mereka akan mengalami masa puber nantinya.
    Mulai usia 7 tahun ajarkan pada anak untuk menutup auratnya, orang tua harus memberikan contoh bagaimana cara menutup aurat dalam ajaran Islam maka anak akan meniru perilaku kedua orang tuanya.
  4. Usia 9 – 12 tahun
    Pada usia ini sebaiknya orang tua mulai membicarakan tentang perubahan pada diri dan anak. Hal ini akan memberikan pemahaman pada anak bahwa menstruasi dan mimpi basah adalah hal yang wajar dialami oleh anak seusianya dan merupakan tanda bahwa mereka sudah dewasa. Ajarkan juga betapa berharganya diri dan bagian tubuh mereka.
  5. Usia 13 – 18 tahun
    Pada usia ini anak akan mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya. Orang tua bisa membahas masalah asmara bersama anak dan memberitahukan tentang batasan antara anak laki laki dan perempuan.

Itulah tahapan tahapan edukasi seks pada anak yang sangat penting dilakukan oleh orang tua.

Memang bukan perkara mudah untuk memberikan pendidikan seks pada anak namun hal ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi anak, sebagai orang tua ada hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pendidikan seks pada anak yaitu dengan melakukan pendekatan alami pada anak, masuklah pada alur yang dilakukan anak dan ikutilah, ajak anak bicara dari hati ke hati dan lakukanlah secara teratur karena edukasi seks pada anak tidak bisa maksimal jika hanya dilakukan sekali saja.

Pada dasarnya edukasi seks adalah kebutuhan semua anak dan sudah sepantasnya bagi orang tua untuk memberikan edukasi terbaik untuk anak.