Jalan-jalan ke Raja Ampat

Oleh-olehnya tahu kupat

Ayah Bunda mengasuh tepat

Anak-anak jadi generasi hebat

Ayah Bunda wali SDIT yang hebat, masih semangat mendampingi Ananda menuntut ilmu ya disela-sela berkarya dengan profesi masing-masing. Selama mendampingi Ananda PJJ/ BDR beberapa dari Ayah Bunda mungkin merasa bahwa peran orang tua terasa semakin berat. Hal ini bisa dipicu dari berbagai aspek, salah satunya karena merasa tertekan dan lelah. Orang tua tidak hanya harus bisa berkonsentrasi bekerja tapi juga harus berperan sebagai guru untuk anak-anak yang belajar di rumah. Maka bisa jadi pemicu stres jadi berlipat ganda.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang mungkin dapat Bunda terapkan. Mengutip modul Parenting COVID-19 di laman covid19.go id, berikut tips parenting selama pandemi Corona:

  1. Waktunya berbicara dengan anak

Masa pandemi mengembalikan fungsi orang tua sebagai pendidik utama. Sehingga saat ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua dan anak untuk membangun hubungan yang lebih baik. Tidak perlu dilakukan dalam waktu lama, cukup 20 menit saja setiap harinya. Obrolan yang dilakukan pun bisa soal apapun. Saat melakukan hal tersebut, Ayah Bunda perlu mendengarkannya dengan seksama. Beri perhatian penuh, dan hindari sambil menonton televisi atau gadget yang akan mengganggu. Hal ini untuk membangun kedekatan orang tua dan anak yang merupakan kunci utama diterimanya nasihat, seperti yang dilakukan Luqman Al Hakim dalam QS. Luqman:13.

  • Tetap positif

Mungkin Ayah Bunda akan merasa kerepotan karena anak melakukan banyak hal yang membuat rumah jadi terlihat berantakan, sehingga mungkin Ayah Bunda akan mengeluarkan instruksi kepada anak untuk berhenti melakukan hal tersebut. Akan tetapi, anak biasanya akan lebih menerima instruksi yang bersifat positif. Sebagai contoh, Bunda bisa mengatakan, “Tolong rapikan mainannya”, daripada mengungkapkan, “Jangan buat mainan berantakan!”. Cobalah untuk memuji anak atas sesuatu yang telah dilakukannya dengan baik. Anak mungkin tidak secara langsung menunjukkannya, namun itu bisa menjadi bukti bahwa ayah Bunda memperhatikannya dan peduli.

  • Membuat struktur

Dalam menjalani rutinitas harian kaitannya dengan belajar anak, ada beberapa hal penting diperhatikan, yakni:

  1. Konsisten

Buat jadwal harian anak akan lebih baik jika dibentuk dengan fleksibel diselingi waktu luang. Akan tetapi, perlu tetap menjalankannya dengan konsisten, sehingga anak menjadi disiplin dan dapat berperilaku baik.

  • Keterlibatan

Dalam membuat struktur harian, pastikan untuk mengajak anak agar ikut merencanakan aktivitasnya. Biasanya, anak akan lebih menyenangi dan mengikutinya dengan baik karena ia terlibat saat membuatnya. Setiap malam sebelum tidur, luangkan waktu bersama anak untuk memikirkan hal-hal yang sudah dilakukan seharian. Beri tahu anak tentang hal positif atau menyenangkan yang telah anak lakukan. Selain itu, beri pujian ke anak agar ia semangat melakukannya lagi.

  • Menghadapi perilaku buruk

Semua orang pernah berperilaku buruk, termasuk anak-anak kita, Ayah Bunda. Ini menjadi hal normal, dan dapat terjadi saat anak merasa lelah, lapar, atau tidak nyaman. Untuk mengatasi hal tersebut, berikut beberapa tips yang bisa Ayah Bunda terapkan:

  1. Beri arahan

Sadari perilaku buruk anak sejak dini, lalu arahkan kembali perhatian anak agar tak terus menerus melakukan hal tersebut.

  • Diam sejenak dan tetap tenang

Saat Ayah Bunda merasa lelah dan ingin menegur dengan nada tinggi, cobalah untuk menahan diri dan diam sekitar 10 detik. Dengan begitu, Ayah Bunda akan lebih tenang dan dapat menghadapi perilaku buruk anak dengan cara yang tepat tanpa harus berteriak. Saat mengalami tekanan emosional atau stres, istirahatlah, jangan melakukan kontak dulu dengan anak, duduk sejenak, lalu memikirkan apa yang kita rasakan.

  • Konsekuensi

Konsekuensi membantu mengajarkan anak bertanggung jawab atau perilaku yang ia lakukan, Bunda. Cara ini pun lebih efektif untuk mengontrol perilaku anak, daripada harus memukul atau berteriak.

  • Anak hebat berasal dari orang tua yang hebat

Kalau orang tua atau caregiver dapat mengatasi stres atau coping dengan baik pada masa ini, tentunya anak-anak juga akan mampu mengatasi stres di masa pandemi Covid-19. Selain memperhatikan anak, orang tua juga harus memperhatikan dirinya sendiri. Parenting di masa pandemi seperti menuntut semua orang tua untuk menjadi kuat dan tangguh. Tetap berinteraksi dengan orang luar walau hanya di rumah saja. Contohnya bertukar kiat dengan sesama orang tua di grup percakapan, bisa menjadi ruang untuk bercerita serta menemukan optimisme dalam menghadapi tantangan parenting selama pandemi.

Hal lain yang juga ditekankan adalah berhentilah menghakimi diri sendiri. Yang paling penting saat ini adalah tetap membuat Ayah Bunda tenang dan melakukan yang terbaik yang kita mampu. Karena bagaimana kita bereaksi di situasi pandemi yang serba tidak pasti ini, akan sangat memengaruhi mental dan jiwa anak di masa depan. Kita adalah contoh hidup anak-anak bagaimana bertahan dalam situasi sulit. Jadi mari hadapi pandemi ini dengan ketahanan emosi, spiritual, dan mental yang baik. Ayah Bunda tidak perlu menjadi yang terbaik, hanya cukup tetap tenang dan optimis menjalani ini semua.  Fakta di atas selaras dengan yang disebutkan oleh Colier dan dr. Renvil Reynaldi, SpKJ(K), psikiater anak dan remaja dari Universitas Hasanuddin, Makassar.

Demikian Ayah Bunda sedikit paparan edisi parenting kali ini, semoga bermanfaat. Meskipun berada pada kondisi sulit, tetap semangat dan selalu  syukur nikmat. Berusaha sekuat tenaga dan berdo’a bersama SDIT AL HUDA Sidoharjo. (NL)